mampiiiiiiiiirrr

Kamis, 18 Oktober 2012

Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi


BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan dan keinginan pembeli yang bervariasi menjadi pedoman bagirancangan strategi pemasaran. Menurut Peter dan Olson (1999) strategi pemasaran dirancang untuk meningkatkan peluang dimana konsumen akanmemiliki anggapan dan perasaan positif terhadap produk, jasa, dan merk tertentu, akan mencoba produk, jasa atau merek tersebut dan kemudian membelinya berulang-ulang. Pembeli biasanya memperlihatkan preferensi dan prioritas produk yang berbeda-beda. Mereka pada umumnya menginginkan produk dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan mereka dengan harga yang bersaing. Perbedaan-perbedaan ini lah yang nantinya menciptakan segmentasi pasar, sebagai salah satu dari bentuk strategi pemasaran.

BAB II
PEMBAHASAN
            II.1       Segmentasi Pasar
Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen. Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli. Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli.
Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab ituperlu dipelajari. Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut :
a.          Segmentasi Geografi (negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan)
b.         Segmentasi Demografi (umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan)
misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.
c.          Segmentasi Psikografi (status sosial, gaya hidup, kepribadian)
d.         Segmentasi Tingkah Laku (sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk). Segmentasi tingkah laku dapat diukur menggunakan indikator (Armstrong, 1997) :
-             Manfaat yang dicari
Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat untuk memperjelas segmen manfaat yang
mereka inginkan, karakteristiknya serta merek utama yang bersaing.
-             Status Pengguna
Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna
potensial, pengguna pertama kali dan pengguna regular dari suatu produk.
-             Tingkat Pemakaian
Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan berat.
-             Status Loyalitas
Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi
beberapa kelompok menurut tingkat loyalitas mereka.

            II.1.a    Segmentasi dan Kepuasan Konsumen
Menurut Philip Kotler (1997:36) Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu produk dengan harapannya.
Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen :
a.          Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
b.         Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah .
Pengelompokan inilah yang sering kita dengar sebagai segmentasi pelanggan. Segmentasi ini mutlak dilakukan secara bervariasi. Dapat di bagi beberapa segmen berdasarkan : letak geografis, volume pembelian demografis, produk yang dibeli, dan sesuai kebutuhan Anda.

            II.1.b    Segmentasi dan Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
a.       Tingkatkan Efisiensi Proses Produksi
Proses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi, maka margin keuntungan juga samakin tinggi.
b.      Fokus Pada “Core Business” Terpenting Anda
Apakah Anda sudah mengetahui apa sebenarnya Core Business di mana Anda harus menfokuskan waktu, energi dan pikiran? Jika Anda melenceng pada hal-hal yang tidak penting, maka yang sedah Anda lakukan adalah pemborosan sumberdaya yang sangat berharga, yaitu waktu Anda.
c.       Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan
Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan organisasi dan profitabilitas yang tinggi pula.
d.      Pertajam Kecerdasan Organisasi
Apakah organisasi Anda merupakan organisasi yang cerdas? Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi pula kemampuan organisasi Anda dalam menavigasikan diri ke arah masa depan yang lebih baik serta semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan Anda.
e.      Kompensasi Yang Sesuai
Jika kita melihat negara-negara yang sistem ekonominya telah maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang diterapkan merefleksikan kinerja.

      II.1.c    Penggunaan Segmentasi Dalam Strategi Pemasaran
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik :
Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.


            II.2       Rencana Perubahan
II.2.a    Analisis Konsumen dan Kebijakan Sosial
Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut :

1.       Analisis Kebutuhan
2.       Pencarian Informasi
3.       Evaluasi Alternatif
4.       Keputusan Pembelian
5.       Sikap Paska Pembelian. 

Analisis Kebijakan Sosial (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan kebijakan (policy development). Analisis kebijakan lebih menekankan pada penelaahan kebijakan yang sudah ada. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang telah diterapkan.
Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut:
1.       Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.
2.       Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.
3.       Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.

II.2.b    Perubahan Struktur Pasar Konsumen

Struktur Pasar Konsumen - Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli :
a.       Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.
Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
-          Jumlah penjual dan pembeli banyak
-          Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
-          Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
-          Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
-          Posisi tawar konsumen kuat
-          Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
-          Sensitif terhadap perubahan harga
-          Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
b.      Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
-          Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
-          Mirip dengan pasar persaingan sempurna
-          Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
-          Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
-          Relatif mudah keluar masuk pasar
c.       Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
-          Harga produk yang dijual relatif sama
-          Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
-          Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
-          Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
d.      Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
-          Hanya terdapat satu penjual atau produsen
-          Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Segmentasi memberikan peluang bagi perusahaan untuk menyesuaikan produk atau jasanya dengan permintaan pembeli secara efektif. Dimana kepuasan konsumen dapat ditingkatkan dengan pemfokusan segmen. Segmentasi pasar merupakan prasyarat untuk bersaing dipasar produk. Dalam arti lain segmentasi pasar adalah proses mengidentifikasi dan menganalisis para pembelidi pasar produk dengan karakteristik tanggapan yang hampir sama.
Saran
Pada akhirnya setelah mengetahui seperti apa segmentasi pasar itu,harusnya sebagai seorang yang lebih sering berperan menjadi konsumen. Kita dapat menentukan atau setidaknya tahu dimana kita segmentasi produk yang sering kita konsumsi.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar