BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Kerangka
Teori
2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan guna memenuhi harapan konsumen. Pelayanan dalam hal ini diartikan
sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa
kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan yang ditujukan
melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan konsumen.
Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi
para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima / peroleh dengan
pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan/inginkan terhadap atribut-atribut
pelayanan suatu perusahaan. Hubungan antara produsen dan konsumen menjangkau
jauh melebihi dari waktu pembelian ke pelayanan purna jual, kekal abadi
melampaui masa kepemilikan produk. Perusahaan menganggap konsumen sebagai raja
yang harus dilayani dengan baik, mengingat dari konsumen tersebut akan
memberikan keuntungan kepada perusahaan agar dapat terus hidup.
Menurut Kotler (2002:83) definisi
pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu
pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak
dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam
rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada
konsumen itu sendiri. Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat
terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya
pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta
pembelian ulang yang lebih sering. Kata kualitas mengandung banyak definisi dan
makna, orang yang berbeda akan mengartikannya secara berlainan tetapi dari
beberapa definisi yang dapat kita jumpai memiliki beberapa kesamaan walaupun
hanya cara penyampaiannya saja biasanya terdapat pada elemen sebagai berikut:
·
Kualitas
meliputi usaha memenuhi atau melebihkan harapan pelanggan.
·
Kualitas
mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.
·
Kualitas
merupakan kondisi yang selalu berubah.
2.1.2. Pengertian Kepuasan Pelanggan
1. Menurut
Philip Kotler (1997:36)
Kepuasan konsumen adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya
terhadap kinerja (hasil) suatu produk dengan harapannya.
2. Menurut Band (dalam Nasution,
2005)
Mengatakan bahwa kepuasan tercapai ketika
kualitas memenuhi dan melebihi harapan, keinginan dan kebutuhan konsumen.
Sebaliknya, bila kualitas tidak memenuhi dan melebihi harapan, keinginan dan
kebutuhan konsumen maka kepuasan tidak tercapai. Konsumen yang tidak puas
terhadap barang atau jasa yang dikonsumsinya akan mencari perusahaan lain yang
mampu menyediakan kebutuhannya. Dari berbagai pendapat di atas dapat
disimpulkan definisi kepuasan konsumen yaitu tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja produk yang dia rasakan dengan harapannya.
3. Oliver (dalam Peter
dan Olson, 1996)
Menyatakan bahwa kepuasan pelanggan
adalah rangkuman kondisi psikologis yang dihasilkan ketika emosi yang
mengelilingi harapan tidak cocok dan dilipatgandakan oleh perasaan perasaan
yang terbentuk mengenai pengalaman pengkonsumsian. Westbrook & Reilly
(dalam Tjiptono, 2005) mengemukakan bahwa kepuasan konsumen merupakan respon
emosional terhadap pengalaman yang berkaitan dengan produk atau jasa yang
dibeli.
4. Gaspers (dalam
Nasution, 2005)
Mengatakan bahwa kepuasan konsumen
sangat bergantung kepada persepsi dan harapan konsumen. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen antara lain :
·
Kebutuhan dan
keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakankonsumen ketika sedang
mencoba melakukan transaksi dengan produsen produk.
·
Pengalaman masa lalu
ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun pesaing-pesaingnya.
·
Pengalaman dari
teman-teman.
2.1.3. Macam-Macam Kepuasan Konsumen
Kepuasan
konsumen terbagi menjadi 2 :
a.
Kepuasan
Fungsional
Merupakan kepuasan yang diperoleh
dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut
kita menjadi kenyang.
b.
Kepuasan
Psikologikal
Merupakan kepuasan yang diperoleh dari
atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat
pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah
2.1.4. Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Menurut
Philip Kotler (1997:38) ada empat metode yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengetahui tingkat kepuasan konsumen yaitu :
1.
Sistem
Keluhan dan Saran
Untuk
mengidentifikasikan masalah maka perusahaan harus mengumpulkan informasi
langsung dari konsumen dengan cara menyediakan kotak saran. Informasi yang terkumpul
untuk memberikan masukan bagi perusahaan.
2.
Survei
Kepuasan Konsumen
Survei
kepuasan konsumen dapat dilakukan dengan cara survei melalui pos surat,
telephone, maupun wawancara pribadi. Dengan metode ini perusahaan dapat
menciptakan komunikasi 2 arah dan menunjukkan perhatiannya kepada konsumen.
3.
Ghost
Shopping
Metode ini
digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan pesaing dan
membandingkannya dengan perusahaan yang bersangkutan.
4.
Analisis
Kehilangan Konsumen
Tingkat
kehilangan konsumen menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan
konsumennya. Perusahaan seharusnya menganalisa dan memahami mengapa konsumen
tersebut berhenti mengkonsumsi produk kita.
Menurut Fandy Tjiptono (1997:35),
Metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen dapat dengan cara :
a.
Pengukuran
dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan.
b.
Responden
diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut
tertentu dan seberapa besar yang dirasakan.
c.
Responden
diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran
dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka
hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan
perbaikan yang mereka sarankan.
d.
Responden
dapat diminta untuk meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan
derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahan dalam
masing-masing elemen.
2.1.5. Mempertahankan Pelanggan
Mencari pelanggan baru
jauh lebih mahal dari pada mempertahankan yang sudah ada.
Pelayanan pelanggan lebih dari sekedar menjaga pelanggan puas. Ini adalah tentang mempertahankan aliran pendapatan bisnis anda. Seorang pelanggan hilang berarti kehilangan pendapatan dan pelanggan tidak puas dapat merusak reputasi bisnis.
Pelayanan pelanggan lebih dari sekedar menjaga pelanggan puas. Ini adalah tentang mempertahankan aliran pendapatan bisnis anda. Seorang pelanggan hilang berarti kehilangan pendapatan dan pelanggan tidak puas dapat merusak reputasi bisnis.
1.
Cara Pelayanan pelanggan yang efektif adalah:
a.
Memahami kebutuhan
pelanggan
b.
Memberikan pelayanan
prima
c.
Membuat kotak dan
tindak lanjut secara berkelanjutan.
Dalam persaingan pasar yang sengit adalah masuk akal
untuk menyediakan pelayanan yang prima. Pelanggan mengambil keputusan pembelian
berdasarkan nilai-nilai seperti pelayanan yang mereka terima, bukan hanya
sekedar harga, kualitas dan ketersediaan. Pemilik bisnis harus memastikan semua
karyawan atau orang yang terlibat dalam bisnis mempunyai komitmen untuk
pelayanan pelanggan yang prima. Ini adalah ide yang baik untuk:
a.
Membangun pelayanan
prima ke dalam bisnis
b.
Menggabungkan strategi
pelayanan pelanggan ke dalam bisnis dan rencana pemasaran.
c. Mengembangkan budaya
kerja yang mencerminkan komitmen untuk pelayanan pelanggan yang baik dan
memastikan pelanggan tahu tentang hal itu.
2.
Cara Memahami Kebutuhan Pelanggan
Pelayanan mempunyai
nilai manfaat apabila memahami kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu, penting
untuk mengembangkan pemahaman yang baik tentang kebutuhan pelanggan. Cara
memahami kebutuhan pelanggan dengan jalan :
a.
Meminta pelanggan
tentang pengalaman mereka setelah menggunakan produk, bisa berupa formulir
tanggapan, survey bisnis kepuasan atau pun daftar pertanyaan lisan bagi
pelanggan.
b.
Telepon atau kunjungi
pelanggan pada titik-titik kritis - setelah penjualan awal, misalnya - dan
menanyakan apakah produk / jasa memenuhi kebutuhan mereka. Pertimbangkan agen
dari luar untuk mendapatkan umpan balik jika diperlukan.
c.
Telepon atau kunjungi
pelanggan jika mereka belum berhubungan dengan Anda untuk beberapa waktu
lamanya. Tanyakan bagaimana bisnis mereka dan memastikan apa saja kebutuhan
mereka yang kurang.
d.
Menerima keluhan
pelanggan dan mengatasi pemecahan dengan segera, hal ini untuk menghindari
hilangnya pelanggan dan mencegah pelanggan mengungkapkan keluhan kepada orang
yang lebih banyak lagi.
e.
Menyimpan daftar
keluhan pelanggan untuk mengidentifikasi pola dan penyebab ketidakpuasan.
g.
Meminta pelanggan apa
lagi yang mereka butuhkan dari Anda.
3.
Memberikan Pelayanan Prima
Pertimbangkan
faktor-faktor kunci berkontribusi terhadap pelayanan pelanggan yang prima
antara lain :
a.
Ciptakan budaya kerja fokus pada pelanggan
“Hidup dengan semangat
bahwa pelanggan adalah raja” dan tidak ada yang terlalu sulit ketika seorang
pelanggan ingin atau butuh sesuatu. Pastikan bahwa melayani pelanggan dengan baik adalah nomor satu
untuk prioritas bisnis.
b.
Memberikan Pengalaman yang komplit
Memastikan kebutuhan
pelanggan terpenuhi dari awal sampai akhir. Mengenal dan mengatasi karakter
pelanggan sehingga membuat pelanggan merasa dihargai, bahkan setelah proses
penjualan selesai. Misalnya, menawarkan jaminan garansi, instalasi atau
dukungan yang berkelanjutan.
c.
Pelayanan prima
Memberikan produk /
jasa tepat waktu dan sesuai permintaan.
d.
Akuntabilitas
Menerima tanggung
jawab penuh untuk menyediakan produk/jasa berkualitas tinggi. Pastikan standar
produk/jasa yang Anda berikan telah ditetapkan.
e.
Efisiensi
Memberikan produk dan
pelayanan dengan meminimalkan prosedur untuk pelanggan.
f.
Jaminan
Membuat kepercayaan
pelanggan melalui pendekatan profesional, menunjukkan pengetahuan tentang
produk / jasa dan keunggulan.
g.
Perhatian terhadap detail
Mengungkap segala
rincian terkecil dari pelanggan. Tampilkan bisnis Anda peduli dan siap untuk
memberikan perhatian individual kepada pelanggan.
h.
Penampilan
i.
Tetap berhubungan
Mempertahankan
informasi pelanggan tentang kemajuan dan perkembangan. Tindak lanjut setelah
produk / layanan telah diberikan.
j.
Strategi pemulihan
Menempatkan proses di
tempat sehingga bisnis mengakui masalah ketika muncul dan mengambil tindakan
untuk memperbaikinya.
k.
Tambahkan nilai
Eksploitasi bagaimana
bisnis dapat menawarkan sedikit tambahan, seperti memasok produk gratis atau
pelayanan setelah penjualan awal atau menyediakan tindak lanjut informasi
berharga.
2.2. Kajian
Penelitian Sejenis
JURNAL
I
Tema : Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap
Pelayanan Rose Tailor
Dalam penulisan ilmiahnya berkesimpulan :
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
konsumen merasa puas terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh Rose Tailor
yang beralamat di Jl. Melon Raya No.10 Kelurahan Rangkapan Jaya Kecamatan
Pancoran Baru, Depok. Dan jumlah sampel yang di ambil adalah 30 orang konsumen
sebagai sampel penelitian dengan menggunakan rumus Slovin dan metode pemilitian
chi kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor harga dan faktor promosi
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan
jasa di Rose Tailor baik secara parsial maupun secara serempak.
JURNAL II
Pengarang :
Haryanti, Universitas Gunadarma 2003
Tema : Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap
Pelayanan Tawin Tailor
Dalam penulisan ilmiahnya berkesimpulan :
Berdasarkan dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan
bahwa konsumen tidak merasa puas terhadap kinerja pelayanan yang diberikan
Tawin Tailor dimana HO ditolak Ha diterima. Karena x2 tabel (9,48773)
Saran dan usulan lanjutan :
1. Lebih meningkatkan kinerja pelayanan yang diberikan kepada
konsumen dalam hal pemesanan jahitan
2. Tawin Tailor sebaiknya dapat menerima dan
memperhatikan keluhan konsumen
3. Bagi peneliti selanjutnya penulis menyarankan untuk
meneliti variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
JURNAL III
Pengarang :
Galih Yogatama, Universitas Gunadarma 2009
Tema : Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap
Pelayanan Kumala Tailor
Dalam
penulian ipmiahnya berkesimpulan :
Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa konsumen merasa puas terhadap
kinerja pelayanan yang diberikan Tawin Tailor dimana Ho ditolak c2
tabel (9,48773) < c2 hit (164,7) dan Ha diterima. Untuk
itu, Kumala Taylor harus dapat mempertahankan kinerja dan pelayanan terhadap
pelanggan agar terus dapat berkembang.
2.3. Alat
Analisis
Berdasarkan
uraian diatas, maka dalam penulis ilmiah ini penulis menggunakan metode dan
analisis yaitu :
1.
Metode Skala
Likert
Didalam
penulisan ilmiah ini penulis menggunakan skala likert yaitu jenis skala yang
digunakan untuk mengukur variable penelitian seperti sikap, pendapat, persespsi
social seseorang atau kelompok. Responden diminta mengisi pertanyaan dalam
skala ordinal berbentuk verbal dalam jumlah katagori tertentu. Dalam hal ini
digunakan tingkatan yang terdiri dari sangat puas, puas, cukup puas, tidak puas
dan sangat tidaj puas.
Adapun rumus
pengujian skala likert yang dipakai adalah :
NIK = Nilai bobot
∑ katagori penilaian
Keterangan :
NIK : Nilai Indeks Kerja
Nilai Bobot : katagori
penilaian X bobot masing-masing
∑ : terdapat 5 katagori
2.
Metode Chi Square
Pengujian
hpotesis mengenai perbandingan antara frekuesi observasi/ yang benar-benar
terjadi/ actual (fo) dengan frekuesi harapan/ ekspentasi (fe) yang didasarkan
atas hipotesis tersebut dengan rumus :
X2 = ∑ (fo – fe) 2
fe
Keterangan :
X2 : Chi square
Fo :
frekuensi yang diobservasi
Fe :
frekuensi yang diharapkan
Dengan
menggunakan tingkat singnifikan/ taraf nyata ( α ) = 0,05. Untuk mencari fe digunakan rumus :
fe = Pr
X Pc X n
Keterangan :
Pr : Proposi baris
Pc :
Proposi kolom
n : banyak
data
Tidak ada komentar:
Posting Komentar